Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT): Ulasan Seputar Gangguan THT dan Sinusitis

Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT): Ulasan Seputar Gangguan THT dan Sinusitis


Telinga hidung tenggorokan atau THT merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi dalam mendengar, bernapas dan melakukan aktifitas makan dan minum. Jika terjadi gangguan pada THT maka organ tubuh tidak dapat berjalan normal dan disarankan untuk mengunjungi spesialis telinga hidung tenggorokan (THT). Gangguan telinga yang dapat terjadi pada manusia adalah gangguan keseimbangan dimana terjadi infeksi atau peradangan dalam telinga atau disebut sebagai labyrinthitis yang menyebabkan penderita akan merasakan pusing. Gangguan keseimbangan juga dapat disebabkan oleh vertigo yang disertai dengan gangguan pendengaran, telinga penuh dan berdenging. Infeksi telinga merupakan kondisi telinga dalam, luar dan tengah kemasukan kuman, dengan gejala gangguan pendengaran, demam, keluarnya cairan.

Gangguan tenggorokan yang dapat terjadi adalah laringitis dimana terjadi pembengkakan pada kotak suara yang membuat suara menjadi serak dan sakit bagian depan leher. Biasanya akan diberikan antibiotik dan penderita tidak boleh terpapar asap, debu dan mengonsumsi minuman beralkohol. Kanker nasofaring yang terjadi pada bagian belakang hidung maupun tenggorokan. Kanker ini dapat muncul jika memiliki riwayat keluarga, terinfeksi virus Epstein Barr, mengonsumsi alkohol dan merokok. Untuk pemeriksaan ini biasanya melakukan MRI pada bagian hidung dan tenggorokan, serta melakukan tes darah. Selain itu, tenggorokan dapat mengalami penyakit difteri dimana gejalanya menunjukkan rasa sakit, bengkak pada leher, lemas dan demam.

Spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) dapat menangani masalah di hidung seperti alergi yang menyebabkan penderitanya menjadi bersin-bersin. Hal ini dikarenakan masuknya zat asing dalam hidung seperti debu, makanan, serangga, jamur dan lainnya sehingga membuat telinga menjadi tersumbat, gatal dan berair yang ditangani dengan memberikan obat-obat anti alergi dan menghindari zat penyebab reaksi alergi. Gangguan penciuman dimana penderita tidak dapat mencium karena cedera kepala, kerusakan saraf penciuman, polip hidup dan efek samping dari pengobatan. Gangguan pada hidung yang sering manusia adalah sinusitis.

Sinusitis merupakan peradangan yang terjadi pada dinding sinus. Sinus berupa rongga kecil yang terhubung dengan saluran udara dalam tulang tengkorak manusia. Sinus dapat menghasilkan lendir untuk menyaring dan membersihkan bakteri yang terhirup saat bernafas dan mengendalikan suhu dan kelembapan udara ketika masuk ke dalam paru. Gejala sinus berupa pembengkakan pada bagian mata, ingus berwarna kuning kehijauan, nyeri pada bagian wajah, batuk dan sakit kepala, bau napas menjadi tidak sedap, lelah, tekanan pada telinga dan turunnya fungsi dalam mencium suatu objek.

Berikut adalah cara meredakan peradangan sinus:

  • Rajin mencuci tangan karena tangan merupakan salah satu pintu masuknya bakteri masuk ke dalam tubuh sehingga mencuci tangan menghindari penyebaran kuman dan bakteri.
  • Perbanyak mengonsumsi air putih untuk menjaga selaput tetap lembab dan tipis sehingga saluran hidung tidak kering dan tetap terhidrasi.
  • Selalu dapatkan vaksin yang diberikan secara tahunan sehingga akan memberikan kekebalan tubuh dan meringankan gejala yang muncul.
  • Hindari stres karena dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan stress dapat membuat seseorang menggosok hidung lebih sering yang menyebabkan iritasi.

Spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) menyarankan untuk penderita sinus mengonsumsi nanas yang mengandung enzim dan anti inflamasi. Begitu juga dengan bawang putih yang memiliki antibakeri secara alami dapat menangkal infeksi dan melawan peradangan pada sinus. Cuka sari pale merupakan cara lain untuk mencegah produksi lendir berlebihan karena memiliki potassium. Untuk penderita sinus maka dapat mengonsumsi yoghurt, lobak, sup ayam, air dan vitamin C.

Anda mungkin menyukai postingan ini